Banyak ilmuwan yang berteori mengenai pewarisan sifat pada mahkluk hidup. Namun hingga saat ini, teori pewarisan sifat yang dikemukakan oleh Gregor Mendel yang diakui kebenarannya.
Bagaimana pendapat Mendel mengenai pewarisan sifat ?
Sebelum sampai pada teorinya yang terkenal itu, Mendel telah melakukan berbagai eksperimen yang kaitannya dengan pewarisan sifat. Dia menggunakan kacang kapri ( Pisum sativum ) sebagai obyek penelitiannya.
Ada 2 hukum pewarisan sifat yang dikemukakan oleh Mendel, yaitu :
1. Hukum Segregasi ( hukum I Mendel )
2. Hukum Asosiasi ( hukum II Mendel ) / independent assortemen.
Hukum Segregasi ( Hukum I Mendel )
Menyatakan, " dalam pembentukan gamet / sel kelamin, pasangan alel akan memisah secara bebas, dan berpasangan secara acak/bebas pada saat terjadi fertilisasi/pembuahan ovum oleh sperma"
Kebenaran hukum I Mendel ini dibuktikan melalui percobaan penyilangan monohibrid ( penyilangan dengan menggunakan satu sifat beda ).
Persilangan monohibrid merupakan persilangan antar induk ( parental ) dengan satu sifat beda.
Contoh persilangan monohibrid :
Persilangan kacang kapri berbatang tinggi galur murni ( TT ) dengan kacang kapri berbatang pendek ( tt ).
Parental ( P1 ) :
Genotif TT X tt
Fenotif berbatang tinggi berbatang pendek
Macam Gamet T t
F1 ( keturunan pertama ) : Tt -----> 100% tanaman kacang kapri
Persilangan sesama F1 menghasilkan keturunan F2 dengan rasio fenotip : Batang tinggi : batang pendek = 3 : 1
Hukum Asosiasi ( Hukum II Mendel )
Menyatakan " pada waktu terjadi fertilisasi, gen-gen dalam gamet jantan dan gamet betina akan bergabung dengan alelnya secara bebas"
Contoh kasus persilangan
Pada tanaman kapri berbiji bulat warna kulit biji hijau disilangkan dengan kacang kapri berbiji kisut warna kulit biji kuning menghasilkan 100% tanaman kacang kapri berbiji bulat warna kulit biji hijau pada F1.
Ketika sesama F1 silangkan, dihasilkan keturunan F2 dengan rasio fenotif sebagai berikut :
Bulat-hijau : bulat-kuning : kisut hijau : kisut kuning = 9 : 3 : 3 : 1
P1 :
Genotif : BBKK X bbkk
Fenotif : bulat hijau kisut kuning
Gamet : BK bk
F1 BbKk ( bulat hijau ) 100%
Persilangan sesama F1
P2 :
Fenotif bulat hijau X bulat hijau
Genotif BbKk BbKk
Gamet BK, Bk, BK, Bk
bK, bk bK, bk
Kemungkinan F2
BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
bulat hijau bulat hijau bulat hijau bulat hijau
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
bulat hijau bulat kuning bulat hijau bulat kuning
bK BbKK BbKk bbKK bbKk
bulat hijau bulat hijau kisut hijau kisut hijau
bk BbKk Bbkk bbKk bbkk
bulat hijau bulat kuning bulat kuning kisut kuning
Rasio fenotif :
bulat hijau : bulat kuning : kisut hijau : kisut kuning = 9 : 3 : 3 : 1